Sabtu, 03 November 2012
Kamis, 25 Oktober 2012
tourist object of probolinggo Oct 01
01.54
1 comment
Welcome to Probolinggo Regency
Probolinggo is one of area of East Java, which consists of Javanese, Maduranese, Pendalungan (descents of Java and Maduranese) and Tenggerese who still keep a strong hold of their tradition and custom for so many centuries. Probolinggo has bordered by a group of mountains that is Mount Semeru, Mount Bromo, and Mount Argopuro and northerly is the beach line. Probolinggo’s soil has highly fertile, because the land was formed out mechanical soil full of minerals derived from volcanic explosions.On this mountains surrounding Probolinggo, we can find beautiful scenery with its points of natural interests, history and culture. Those three elements combine into fantastic and fascinating enchantment.
Completed with the other Probolinggo’s tourism object such as; Madakaripura Waterfall, Gili Ketapang Island, Bentar Beach, Jabung Temple, an Rengganis Peak; make this regency become the perfect area as the tourism area.
Probolinggo is easy to reach, as it is located on the provincial main route. The most convenient means of transportation is intercity bus. We can choose economy bus or executive bus.
1. Bromo Mountain
Gunung
Bromo, siapa yang tidak mengenal kepopuleran gunung berapi yang masih
aktif ini. Gunung Bromo adalah gunung yang paling terkenal di Jawa Timur
dengan kunjungan yang paling ramai setiap tahunnya.
Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 Meter dari atas permukaan
laut dan berada dalam empat lingkup kabupaten, yaitu Probolinggo,
Pasuruan, Lumajang dan Kabupaten Malang. Keadaan alam gunung Bromo
bertautan pula dengan lembah, ngarai, caldera atau lautan pasir dengan
luas sekitar 10 Km.
Gunung Bromo juga termasuk dalam satu kawasan Bromo Tengger Semeru
National Park, dimana terdapat beberapa obyek wisata yang bisa
dikunjungi seperti, Gunung Semeru, Guntng Tengger, Gunung Batok,
beberapa danau dan Gunung Bromo sendiri.
Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Gunung Bromo telah
mengalami letusan dengan interval waktu yang teratur dalam 20 abad ini,
yakni sekitar 30 tahun sekali. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1974
dan kembali meletus di tahun 2010.
Selain keindahan yang tersimpan di Gunung Bromo, Yadna Kasada atau
Upacara Kasodo lah yang membuat Gunung Bromo menjadi tujuan destinasi
utama setiap tahunnya. Upacara Kasodo digelar setiap tahun pada bulan
purnama di bulan Desember atau Januari.
Asal muasal Upacara Kasodo ini bermula sejak abad ke-15 di mana
diceritakan tentang seorang putri bernama Roro Anteng yang memimpin
kerajaan Tengger dengan suaminya, Joko Seger. Pasangan ini tidak
memiliki anak dan karena itu mereka berdoa dan memohon kepada dewa-dewa
gunung untuk diberikan anak.
Dari permohonan mereka, dewa memberi 25 anak dan mewajibkan bagi
mereka untuk mengorbankan anak ke 25 (si bungsu) mereka untuk dilempar
kedalam gunung berapi. Permintaan dewa inipun dilaksanakan sehingga
menjadi tradisi sampai saat ini. Rakyat Tengger melakukan upacara Kasodo
dengan melemparkan hasil bumi ke dalam kawah Bromo sebagai ucapan
syukur atas panen yang diterima dan sebagai permohonan untuk panen yang
lebih melimpah di musim selanjutnya.
Meskipun penuh dengan bahaya, terdapat beberapa penduduk setempat
yang mengambil resiko dengan naik dan turun ke kawah dalam upaya untuk
mengambil kembali barang yang dikorbankan yang diyakini bisa membawa
keberuntungan.
2. Argopuro Mountain
Gunung
Argopura merupakan bekas gunung berapi aktif memiliki ketinggian 3.088
Meter yang merupakan bagian dari pegunungan Iyang yang berada di
Kabupaten Probolinggo.
Gunung Argopuro memiliki beberapa puncak, salah satunya adalah
puncak Rengganis. Selain memiliki daya tarik khas puncak gunung, di
Rengganis juga terdapat situs peninggalan jaman purbakala berupa teras
berundak yang terdiri dari 3 komplek area dengan 5 bekas bangunan di
dalamanya. Reruntuhan bersejarah itu dipercaya sebagai bekas reruntuhan
kerajaan Dewi Rengganis.
3. Madakaripura Waterfall
Air terjun Madakaripura, terletak di kecamatan Lumbang, Probolingo dan merupakan air terjun yang sangat indah untuk dikunjungi.
4. Gili Island ( Ketapang )
Gili Ketapang adala sebuah pulau kecil di Selat Madura, tepatnya 8 Km
di lepas pantai utara Probolinggo yang berlokasi di Kecamatan
Sumberasih.
Air terjun ini masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru, dan memiliki bentuk seperti ceruk yang dikelilingi bukit yang
meneteskan air pada seluruh tebingnya seperti layaknya hujan yang turun.
Untuk mencapai lokasi air terjun ini tidak begitu sulit, dan akan
melewati pemandangan yang sangat indah dan rute perjalanan yang tidak
terlampau curam. Melintasi dinding-dinding bukit di jalan menuju air
terjun akan memberikan sensasi yang luar biasa mengharukan. Bila
beruntung, anda dapat melihat lutung yang saling berlompatan dan
bersenda gurau satu dengan yang lainnya yang akan memberikan nuansa
hutan belantara yang jarang bisa ditemukan di tempat lain.
Di balik Air Terjun Madakaripura terdapat pula sebuah gua, dan
untuk masuk ke sana harus terlebih dahulu melewati kolam air yang ada
tepat di bawah Air Terjun Madakaripura. Dengan arus air setinggi 7 Meter
dan arus air yang sangat deras membuat goa ini sulit untuk dijangkau.
Dibalik keindahannya yang agung, Madakaripura dipercaya sebagai tempat bertapa mahapatih Gajahmada pada era kerajaan Majapahit.
4. Gili Island ( Ketapang )
Memiliki luas wilayah sebesar 68 hektar, dihuni oleh sebagian besar
etnis Madura yang bermatapencaharian sebagai nelayan dengan kualitas
hidup yang bisa disebut makmur.
Pulau Gili Ketapang terhubung dengan Pulau Jawa, dan bisa diakses
melalui pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo yang hanya berjarak
sekitar 30 menit perjalanan. Pulau ini masih terbilang pulau yang masih
perawan, dimana terdapat laut yang masih biru dan bebas pencemaran dan
di dasar laut terlihat terumbu karang yang jernih dan berwarna-warni.
5. Pekalen River Rapids Stream
Sungai Pekalen, terletak 25 Km dari pusat kota Probolinggo. Sungai
Pekalen memiliki landscape yang berbelok dan bertebing, dan masuk dalam 3
kawasan kecamatan yaitu Tiris, Maron dan Gading. Lebih tepatnya, sungai
ini terletak di dusun Angin-Angin, desa Ranu Gedang dan berakhir di
dusun Gembleng, desa Pesawahan.5. Pekalen River Rapids Stream
Bentaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 Km dan terbagi atas 3
area. Dari keadaan alam ini, sungai Pekalen dimanfaatkan sebagai wana
wisata yang bisa memacu adrenalin, yaitu, arung jeram atau rafting.
Dengan background panorama yang indah, air terjun yang megah dan
terdapat goa-goa kelelawar dan beberapa satwa langka di sana sininya,
membuat arung jeram di Pekalen menjadi kegiatan yang luar biasa
menyenangkan.
Terdapat 3 rute dari masing-masing arus yang biasa dijadikan paket
dalam arung jeram Pekalen, yaitu Sungai Pekalen atas berjarak 12 Km,
Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 Km dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10
Km. Masing-masing rute menawarkan berbagai keunikan tersendiri saat
dilalui, seperti: pada Pekaleng bawah terdapat 32 jeram yang akan
dilalui dan pada Pekalen atas, akan dijumpai 10 air terjun yang
mempesona indahnya.
Yang paling penting untuk diketahui adalah, semua paket yang
ditawarkan dalam wana wisata arung jeram ini aman untuk dilakukan. Bagi
mereka yang suka akan tantangan tapi tidak bisa berenang, jangan
khawatir karena semua berada pada tangan-tangan profesional. Baik dari
segi perahu, pelampung dan staff ahli yang mendampingi. Pengunjung hanya
perlu tenang dan nikmati setiap gejolak adrenalin yang ada.
6. Bentar Beach
Pantai
Bentar Indah, terletak di tepi jalan raya Surabaya – Banyuwangi,
tepatnya berada di Kecamatan Gending, sekitar 7 Km dari pusat kota
Probolinggo.
Pantai ini tidak terlalu ramai dikunjungi, tetapi menawarkan satu
pemandangan yang indah dan menawan. Karena terletak bersebrangan dengan
bukit dan hutan bakau, menjadikan pantai ini serasa menyatu dengan alam
yang hijau.
Terdapat sebuah dermaga yang panjang kearah tengah laut dan bisa
dilalui dengan aman, dan bisa menambah keindahan laut Bentar saat berada
di ujung dermaga.
7. Ronggojalu Lake
Selain
dijadikan sebagai obyek wisata, danau Ronggojalu juga digunakan sebagai
sarana air bersih dan industri untuk kepentingan masyarakat
Probolinggo.
Danau Ronggojalu terletak di kecamatan Tegalsiwalan, dengan mata
air yang terbentuk dari bentukan alam dan memiliki kapasitas 3000 liter
per harinya. Dari volume air yang melimpah dan jernih inilah, masyarakat
memanfaatkan danau Ronggojalu sebagai sarana irigasi untuk sawah dan
untuk kebutuhan air minum kota.
Di lokasi danau ini, sebagai fasilitas untuk rekreasi keluarga
pihak pengelola menyediakan kolam untuk anak-anak, penyewaan ban dan
beberapa warung yang menjual berbagai makanan. Suasana yang sejuk dan
hijau, ditambah dengan udara yang bersih sangat cocok menjadikan danau
ini sebagai area rekreasi keluarga.
8. Jabung Temple
Candi
Jabung adalah candi kuno dan bersejarah, peninggalan kerajaan
Majapahit, yang terletak di desa Jabung, kacamatan Paiton, Probolinggo.
Candi ini berjarak sekitar 5 km dari Kecamatan Kraksaan atau 500
meter sebelah tenggara kolam renang Jabung Tirta yang berada di pinggir
jalan raya Surabaya – Situbondo.
Candi Jabung terbuat dari batu merah dan berdiri di sebidanh tanah
berukuran 35 X 40 M, dengan panjang 13,13 M, lebar 9,60 M dan tinggi 16,
20 M. Di atas batur terdapat selasar keliling yang sempit dan relief
yang menggambarkan kehidupan sehari-hari pada masa lampau seperti,
seorang pertapa yang memakai sorban, dua lelaki yang sedang berada di
sumur dan memegang tali timba dan singa yang saling berhadapan.Itulah 8 tempat wisata terbaik di Probolinggo. Mungkin para pembaca sudah ada yang pernah mengunjungi salah satu tempat tersebut. Jika ada yang belum, bisa menjadi refrensi anda untuk bertamasya. Terima kasih telah membaca postingan ini. Bila ada kesalahan dalam pengetikan mohon dimaafkan.
Langganan:
Postingan (Atom)